WELCOME TO MY SITE....
Glitter Words

KINDS OF POETRY

Ibu Kartini , Ibu Pertiwi
GORESAN PENSIL:EUNIKE R.E.P.


Hari-hari ananda menanti
Tak kunjung tiba penafsir syahdu
Ilhamku terbit berkilat sempurna
Cermin diri jadi secara

Sosok berparas asri
Hidup dalam kenangan abadi
Jiwanya tumbuh membara
Lepas tak terkekang waktu
Pelita biduan para insan

Ibu Kartini terucap di bibirku…
Membekas tajam semangat apimu
Mewangi merebak bela abdimu
Surut usia tak merenggut juangmu

Wanita berperisai baja berhati kapas
Cobaan kelam tertembus kasihmu
Pendidikan matang kau datangkan pula
Berbaur menyatu, putra-putri berbekal ilmu
Moral mendasar kau tanamkan pula
Bahasa sederhana perlihatkan dunia baru

Dulu beda kini satu
Sebutan anak bangsa dini hari
Ajar mengajar tak lagi memilah-milah
Putra-putri merangkul amanah sang pertiwi

Ibu Kartini….
Engkau teladan sejati masa depan
Nuansa api lambang semangatmu
Seutas ilmu merantai langkah perjuanganmu
Puing-puing keikhlasan mengalir tetap

Ibu Kartini…
Goresan semangatmu inspirasiku
Laju tekadmu nadi jiwaku
Meski hilang waktu pagimu
Kokoh merajut perjuangkan wanita Indonesia

Ibu…
Hendaknya ku redupkan lengah di masa muda
Berpikir maju lepas belenggu malu
Lanjut abdimu ku sebar ke pelosok pertiwi
Suratku Tuk Janjimu
Karya: EUNIKE REVIANA E. P.

Kubayangkan dunia bercengkerama
Butir-butir bahasa berceloteh, menyapa hampa
Semangat baja menyeruak mata buana
Tersabut masa rangkaian fakta
Terbaca kepimpangan seribu janji
Bersurat bukti menghimpun sejahtera
Simpung siur gejolak tangis
Membekas lama terabai pula

Suara rakyat gemparkan media
Tingkah meraja tak jua terkikis
Orang papa tak lagi makan
Segunung problema berlabuh, bersamarkan kata manja

Kini, sang waktu unjukkan tanda
Limpahan nuansa, nafas bernurani
Telah terpatri janji pada kedalaman kata
Sang pemimpin berperisai berkah, mengabdi

Lihatlah kami bocah pinggiran
Junjung mereka pembina tanpa jasa
Tempatkan yang papa di gugus depan
Menghantar kotaku ke seberang kejayaan
Susuri kegalauan, singkirkan benalu tak kenal maju
Sebentuk politik hadirkan dikau
Harap penuh terpampang mengalir laju
Bapak, abdimu kan terukir tulus
Dalam karya anak-anakmu
Dalam kerutan ekonomi yang kurus
Membungkam garis keterpurukan abadi
Kuasa dan doa menemani keharuanmu
NASIB SANG NELAYAN
Karya : EUNIKE REVIANA E. P.

Pagi sudah bersembunyi
Siang tak kuat lagi berdiri
Senja mulai tampakkan diri
Malam bersiap ikuti hari

Kini di sudut pandang mataku
Sesosok tubuh bernuansa api
Berkalung kain penyelimut diri
Berbaju ringkas tanpa aturan
Bercorak lusuh nan kusam

Muncul dari keterpurukan abdi
Hadapkan diri melawan dunia
Tengadah ke langit bergaun biru
Legam terbakar sengatan matahari
Angin membelai lemah gemulai
Dorongkan hawa esensi hidup

Hanyutkan perahu siap melaju
Berbekal nyawa bertonggak bahu
Layer melebar menyeruak lautan
Berlantaikan kayu bertutupkan papan

Tengah berdiri ditemani malam
Sunyi senyap bertabur bintang
Sinar rembulan pelita jalan
Namun prahara datang menantang
Gulungan ombak datang berlari
Seorang diri taruhkan jiwa raga

Apa guna mengejar mimpi
Bila hnya urungkan diri
Apa daya ingin dikata
Bila hidup tanpa upaya

Di seberang sana, di asal mula
Nampak di bawah naungan gubuk tua
Menanti sejati penuh harap cemas
Sanak keluarga terbungkam was-was

Aura hati mulai meredup
Hasil tak menentu penerus hidup
Meski ikan tak lagi sesegar syrup
Meski takdir takkan menutup

Oh…Tuhan mengapa?
Mengapa harus mereka??
Menanggung derita semata
Jerih payah tak seberapa

Jika mimpi sejentik jari
Mungkin tangis berhenti menari
Jikalau angan sejengkal tangan
Mungkin impian punya alasan

Biarpun gelombang hendak berguncang
Biarpun angin berbadai penghalang
Gagah perkasa maju berjuang
Sang nelayan tak henti mengadu nasib


BALADA ORANG-ORANG PROYEK
Karya : EUNIKE REVIANA E. P.


Terlintas di benakku
Ingatan akan sebuah peristiwa
Perjuangan tuk bertahan hidup
Suatu fakta yang terabaikan

Menyongsong indahnya mentari
Bangun pagi tak kenal hari
Bergegas tuk jalani mimpi
Terus maju tak kenal henti

Peluh jatuh bercucuran
Tak jua berhenti membasahi bumi
Tak ada kata lelah menyambut mereka

Suara-suara berdentum keras
Menyakitkan telinga tak dihiraukan pula
Terik matahari yang menyengat
Raut wajah memerah menahan panas

Bekerja bertaruh nyawa
Membangun negeri nan sentosa
Tuk capai hidup sejahtera
Lahir dan batin

Namun…
Mengapa mereka masih menderita???
Walau hanya tuk sesuap nasi
Tak berarti mereka mudah diperdaya

Bohong!!!! Palsu!!!!
Pekikan yang patut dilantangkan
Dari mereka yang tertindas
Untuk para pemimpin yang tak peduli
Atas apa yang mereka perbuat

Inikah masa depan kita???
Keegoisan tumbuh merajalela
Para pemimpin yang berlomba-lomba
Mengumpulkan harta
Demo di mana-mana tak terhindarkan
Kemiskinan pun tak terelakkan

Tak sadarkah mereka
Akan sakitnya jiwa bangsa ini
Menyayat hati menusuk raga

Orang-orang proyek menanti kejayaan
Mengabdi pada orang-orang ber-uang
Tak peduli siang ataupun malam
Hanya demi satu tujuan
Terus maju melawan garis kemiskinan

Menafkahi segenap keluarga
Teguhkan hati menuju pintu gerbang kebahagiaan
Ibarat kata menyampaikan
Setitik peluh demi anak dan istri
Takkan pergi tuk tetap menanti

Wahai orang-orang proyek
Tiada kata menyerah dalam kamus hidupmu
Lepaskan belenggu ketertindasan
Dan tak ada satupun alas an
Tuk berhenti menggapai impian



RAHASIA KERAMAT
Karya : EUNIKE REVIANA E. P.


Dahulu di tahun 90-an
Di kota tempatku bernaung
Tercermin sebuah keyakinan
Tak ku tahu seluk beluknya

Hingga ku beranjak remaja
Ku ingat ayahku dongengkan cerita
Kisah tentang kehidupan silam
Terpendam di mata masyarakat

Terlahir masa demi masa
Terselubung kepercayaan semat
Dipercaya adanya kekuatan
Pemujaan di sela keyakinan
Bersemayam mahluk-mahluk Tuhan
Incaran jiwa menuju kekayaan

Wajah-wajah Tarakan di balik sebuah rahasia
Persembahan di tepi telaga
Wangi sesajian menyelimuti diri mereka
Kurban ternak diserahkan tak kenal iba

Saat itu di malam penantian
Para pemuja datang dan pergi
Berbondong-bondong beranikan diri
Nampak dua batu nisan tegak berdiri
Terlihat kuburan usang tak terawat
Penuh debu menutup langkah

Tercipta peristiwa bersejarah
Irakat malam di kuburan tua
Kepercayaan para tetua
Mengharap datangnya limpahan rezeki
Tuk penuhi kemauan diri

Bertahun-tahun lamanya
Tersimpan sejuta kisah
Satu lagi cerita fakta
Sulitnya perjuangan hidup
Suramnya masa lalu
Kejamnya dunia mendorong nafsu duniawi
Manusia tak lagi mawas diri

Adat dan budaya terus berdiri
Rahasia keramat masih tersembunyi
Hingga kini, peristiwa itu
Turun temurun di generasi menanti
Tak sampai hati menerima hidup
Bagai berjalan di atas duri

Mungkinkah nanti kuikuti
Langkah menuju jalan berbatu
Adat istiadat lama tak akan mati
Para petuah tak akan berhenti

Kemewahan dan kesenangan kuasai jiwa
Terus mengincar jati diri
Tak kenal suka maupun duka
Hanya satu tujuan hati
Berjalam terus wujudkan mimpi
Jangan sampai muda mudu nanti
Ikut mati perjuangkan mimpi
Hanya karena satu peristiwa terabaikan


ANAK BANGSA DAN MIMPINYA
Karya : Eunike Reviana Ersti Putri

Bila kupejamkan mata
Bila ku redupkan suasana
Khayalan diri jadi secara
Heningkan jiwa batinku
Sejukkan suara hatiku

Ku tatap seisi buana
Luas terbentang bak permadani
Tersorot mata-mata kecil
Memendam harapan tinggi

Lalu lalang berkantongkan mimpi
Laksana air berlalu tak menepi
Wajah berselimut debu, tak peduli
Menapak jauh langkah menderu
Kaki tak beralas bukan penghalang

Kau teguhkan hati kecilmu
Kau hapuskan air mata bangsa
Kau singkirkan masa kelambu
Meski kau tahu tertimpa bencana

Nun jauh di lubuk hatiku
Terasa sunyi hampa menerpa
Melihatmu tersenyum kaku
Tiada hari tanpa makna

Hari itu, di grbang sekolah
Ku cium semangat jiwa nan membara
Nampak wajah-wajah sebayaku
Tertawa ria pertanda bahagia

Burung-burung berkicau sampaikan berita
Benih-benih baru mulai berkarya
Berjiwa muda penerus bangsa

Tanah bergegar seraya berkata
Kita masih muda belia
Satu hati bangun bersama
Meski diri belumur dosa
Sekilas cerita luluhkan semua
Impian datang berlagu gembira


GURUKU ORANG TUAKU
Karya : EUNIKE REVIANA ERSTI PUTRI
Sepanjang jalinan kasihmu
Terlelap ku terbawa sendu
Menyelinap dalam tidurku

Sejenak ku terdiam
Telusuri jalan pikiranku
Mengingatkan penyesalanku

Jalan berliku-liku
Tak tentu arah yang ku tuju
Pikiran melayang mencari jawaban

Hingga kau rasuki jiwa sepiku
Berikan penerang di setiap langkahku
Terangi hati, terangi jiwa
Lumpuhkan semua perbuatan nakalku

Putih seputih kapas
Bening sebening embun pagi
Murni semurni kasih kalbu

Kau ajari aku lewat kata-kata
Kau bimbing aku lewat bahasa sederhana
Kau tunjukkan kemegahan dunia

Kasihmu tak sebanding nafasku
Jasamu penuh makna
Cerminkan kasih ayah dan ibunda

Seucap janjimu membuatku percaya
Sepatah katamu membuatku sulit berpaling
Seuntai harapan melingkar pada nasibku

Guruku…Kau inspirasiku
Tegarkanku selangkah ke depan
Seberkas cahaya penunjuk jalan
Gegap gempita jadi perdamaian

Nyanyian jiwa hendak bersuara
Bila nanti di hari mendatang
Tuturkan bahasa indah bersahaja
Terima kasih guru tersayang…..


AKHIR JUANGMU
Karya: EUNIKE R.E.P.


Jauh….di balik kuasa
Tersabut masa rangkaian fakta
Sekilas kabar jagad raya
Bagai mulut tanpa bahasa

Saat tutup tirani mimpi
Tinggal kesaksian yang terjaga
Setetes peluh basahi bumi
Gugur abdimu, surut usia membekas bahagia

Melihat satu dari penjuru
Seribu serdadu lambaikan tangan
Sekali hadir luluhkan janji
Datang tuk singgah ratakan negeri
Tertatih-tatih kau kembali bersaksi
Tangis, darah terkuras menahan emosi

Kini, tibaku di penghujung masa
Senyum pertiwi gegerkan bangsa
Sorak sorai lantang berjaya “MERDEKA ! MERDEKA !”
Satu kata maknai pejuang Indonesia

Maju ! Bangkitlah negeriku !
Berdirilah negeri melati !
Tunjukkan hebatmu !
Pada mereka perayu sejati

RAHASIA HATI
Karya: EUNIKE REVIANA ERSTI PUTRI


Tersimpan sejuta rasa
Hanya satu yang ku petik
Terbuai pandangan mata
Terbujur kaku tak berkutik

Sandarkan bahu di singgahsana
Berpikir maju jelajahi mimpi
Berbaju biru menggugah selera
Sesuap oreo temani diri

Sendu senandung iringi hari
Berlagu indah bernada gembira
Menggelintir waktu tak mau sepi
Merombak-rombak jiwa membara

Datang dan pergi tiada tujuan
Sebelah mimpi ikut bergumam
Terlena-lena berangan-angan
Meski sendiri bingung mencekam

Seiring hari ikut berlari
Ku tatap lagi bola matanya
Kilas membayng tetap berdiri
Pujangga jiwa datang bertanya

Oh…Tahukah dikau?
Wajahmu merona pancarkan cinta
Setitik kasih ingin menghimbau
Ungkapkan kata indah menyapa

Lembut lakumu nan bijaksana
Laksana angina lewati sukma
Senja merenung sampaikan berita
Mimpi berlabuh hendak berkata

Aku…bimbang…
Memucat wajah seriku…
Hilang…jiwaku..
Tersabut badai malam

Memendam ini sulit ku jalani
Tak tahu arti sikapnya
Mungkin ini rahasia hati
Pemimpi sejati mulai terbaca


ARTI SAHABAT
Karya : EUNIKE R. E. P.


Dia…. oh dia…
Datang seakan hendak menyapa
Putih giginya hidupkan senyumnya
Berjalan membuka rahasia

Dia…oh dia….
Tegarkan langkah campuri hidupku
Seolah-oalh berbaur jadi Satu
Ikuti setiap kaki melaju
Tafsirkan semua janji manisku

Aku dan dia
Tak tahu maksud cerita
Walau sulit menggapai akhirnya
Namun mudah telusuri artinya

Rintihan kalbu ikut bersuara
Tangis dan tawa berbatas tipis
Nyanyian rindu rancak berima
Pertemuanku dan dia akan merintis

Satu dari sejuta kisah
Terpendam makna sahabat sejati
Dua jiwa bersatu pertanda berkah
Memupuk rasa perpaduan bakti


GULALI CINTA
Karya : EUNIKE R.E.P.


Terbuka sudah pintu hatiku
Dunia baru kan ku dapati nanti
Berjuta rasa tak sabar menunggu
Sekian lama kini terjadi lagi

Di celah mata hatiku
Melintas lambaian kasih
Ku di sini langkah membatu
Pandangan tak jua beralih

Sejenak aku beranjak
Berpaling menjauh pergi
Kata hati pun tergerak
Semua nada malu kembali

Dewi cinta nyanyikan senandung bahagia
Isi kalbu melayang jauh
Takdir cinta tunjukkanku pujangga jiwa
Senantiasa ada tuk ku meneduh

Sentuhan kalbu mengerang
Menembus mendung hatinya
Tak sanggup rasa ini berpegang
Lepas belenggu parutan di dada

Tertahan namun muadah merasuk
Luluh bergeming terlebur bara asmara
Panah cinta retakkan rusuk demi rusuk
Lambat laun bersisa lara

Manis,asam,pahit
Macam rasa namun satu perisai
Jalan ini tak lagi berakit
Meski bertoleh tak cukup merantai

Belaian halus manja merayu
Janji palsu turut bertutur
Sadari hati tanpa meragu
Sudahi semua akhirpun gugur


KELABU DI BALIK BAHAGIA
Karya : EUNIKE R.E.P.


Saat tutup tirani mimpi
Saat buka gerbang mataku
Terbaca satu kalimat hati
Biduan merdu berlapis kalbu

Sunyi menerpa hampa meraba
Senandung jiwa tak karuan
Bagai mulut tanpa bahasa
Hilang sudah rasa aman

Layukan semangat tujuan hidup
Lenyapkan rasa bangga pertiwi
Takdir bahagia ikut menutup
Sekali hadir luluhkan janji
Bunga tanah air mulai menguncup
Datang dan singgah ratakan negeri

Tangis dan darah mengucur habis
Tutupi tanah gagah bergegar
Sang serigala berbicara manis
Tipu belaka hanya berkuasa

Alam terdiam menatap kaku
Aku merintih menahan emosi
Jaya bangsaku kini berlalu
Air mataku tak kuat bersaksi